Ticker

6/recent/ticker-posts

Bersangka Baik Dengan Takdir Allah Untuk Kita



Assalamualaualaikum

Alhamdulilah masih lagi bernafas di muka bumi Allah dan bersyukur atas nikmatnya. Marilah berselawat ke atas junjungan besar Nabi Muhammad saw.

Seorang kenalan bertanya dengan nada mengeluh. “Dimana keadilan ALLAH?”, Katanya. “Telah lama aku memohon dan meminta padaNya satu hal saja. Kuiringi semua itu dengan segala ketaatan padaNya. Kujauhi segala laranganNya.Kutegakkan yang wajib. Kutekuni yang sunnah. Kutebarkan syahadah. Aku berdiri di waktu malam. Aku bersujud di kala dhuha. Aku baca KalamNya. Aku upayakan sepenuh kemampuan mengikuti jejak RasulNya. tapi hingga kini ALLAH belum mewujudkan harapanku itu.Sama sekali.”

Aku menatapnya hiba. Lalu tertunduk sedih.

“Padahal,” lanjutnya sambil kini berkaca-kaca.”Ada teman lain yang aku tahu ibadahnya suam-suam kuku. Wajib nya main celup-celup. Sunnahnya tak tersentuh. Akhlaknya kacau. Otaknya kotor. Bicaranya suka menyeleweng tapi begitu dia berkata bahawa dia menginginkan sesuatu, hari berikutnya segalanya telah tersaji. Semua yang dia minta didapatkan. Dimana keadilan ALLAH?” Apa salah aku ?

Dah habis cakap ? dengar sini sahabatku

Aku boleh saja mengatakan “Kamu sombong. Kamu bangga diri dengan ibadahmu. Kamu menganggap hina orang lain. Kamu tertipu oleh kebaikanmu sebagaimana iblis telah terlena!

Jangan heran kalau doamu tidak dimakbulkan. Kesombonganmu telah menghapus segala kebaikan. Nilai dirimu hanya anai-anai beterbangan. Mungkin kawan yang kau rendahkan jauh lebih tinggi kedudukannya di sisi ALLAH kerana dia merahsiakan amal solehnya!”

Aku boleh mngucapkan itu semua. Atau banyak kalimat kebenaran lainnya.Perlu kau sedar bahawa ini ujian dalam dakapan ukhuwah. Jangan bersedih dan berduka apa yang terjadi.

Maka aku katakan padanya,

“Pernahkan tak pernah budak busker atau penyanyi jalanan datang kepada kau masa kau makan?”
“Maksud kau?”

“ya, penyanyi jalanan,” lanjut aku seiring senyum, “pernah?”

“ya, Pernah” wajahnya serius. matanya menatap ku lekat-lekat.

“Bayangkan jika penyanyi tersebut adalah seorang yang berpenampilan seram, bertatu, bertindik, dan wajahnya garang mengerikan. Nyanyiannya lebih mirip teriakan yang memekakkan telinga. Suaranya garau, balau, parau, sumbang, dan bingit.Lagunya malah menyakitkan ulu hati, sama sekali tak dapat dinikmati. Apa yang akan kau lakukan?”

“Segera kuberi duitlah,” jawabnya, “Agar segera berhenti menyanyi dan cepat-cepat pergi.”

“Ahh macam mana jika penyanyi itu bersuara emas, mirip macam siti nurhaliza, anuar zain yang kau suka, menyanyi dengan sopan dan penampilannya rapi lagi wangi; apa yang kau lakukan?”

“Kudengarkan, kunikmati hingga akhir lagu,” dia menjawab sambil memejamkan mata, mungkin membayangkan kemerduan yang dicanduinya itu. “Lalu kuminta dia menyanyikan lagu yang lain lagi. Tambah
lagi. dan lagi”

Aku tertawa.

Dia tertawa.

“Kau fahamkan?” tanya aku.
“Boleh aje ALLAH juga berlaku begitu pada kita, para hambaNya. JIka ada manusia yang fasik, keji, mungkar, banyak dosa, berdoa memohon padaNya, mungkin akan Dia firmankan pada malaikat : Cepat berikan apa yang dia minta. Aku mahu melihat bagaimana jika aku bagi dia nikmat. Suaranya terlalu banyak meminta. 
mendengar pintanya!”

“Tapi,” aku melanjutkan sambil memastikan dia mencerna setiap kata, “Bila yang menadahkan tangan adalah hamba yang dicintaiNya, yang giat beribadah, yang rajin bersedekah,yang menyempurnakan wajib dan menegakkan yang sunnah, maka mungkin saja ALLAH akan berfirman pada malaikatNya :

Tunggu! Tunda dulu apa yang menjadi hajatnya. Sungguh Aku bahagia bila diminta. Dan biarlah hambaKu ini terus meminta, terus berdoa, terus menghiba. Aku menyukai doa-doanya. Aku menyukai kata-kata dan tangisannya.Aku menyukai khusyuk dan tunduknya. Aku menyuka pujian yang dilantunkannya. Aku tak ingin dia menjauh dariKu setelah mendapat apa yang dia pinta. Aku mencintainya.”

“Oh ya?” matanya berbinar. “Betul demikiankah yang terjadi padaku?”

“Hm… Pastinya aku tak tahu,” jawab aku sambil tersenyum.

dia terkejut. segera aku sambung sambil menepuk bahunya, “aku hanya ingin kau berbaik sangka dengan Allah.”

Dan dia tersenyum. Alhamdulilah

Ada banyak hal yang tak pernah kita minta tapi ALLAH tiada alpa menyediakan untuk kita seperti nafas sejuk, air segar, hangat mentari, dan kicau burung yang mendamai hati jika demikian, atas doa-doa yang kita panjatkan bersiaplah untuk di sediakan lebih dari apa yang kita mohonkan .Semoga bermanfaat dan penuh Keberkatan dari Allah untuk pembaca blog aku penghibur.

Catat Ulasan

3 Ulasan

fizafantagiro berkata…
Perkongsian yang sangat baik acik :)
mamapp berkata…
Lama mama x singgah kat sini.. Tq article yg bagus