Semakin Kamu Kenal Aku, Semakin Banyak Kekuranganku — Jadilah Pelengkap Hidupku
Di awal perkenalan, semua terasa indah. Kita hanya menunjukkan sisi terbaik — senyum yang manis, tutur kata yang sopan, dan sikap yang menyenangkan. Tapi seiring waktu, saat kamu mulai mengenalku lebih dalam, kamu mula melihat satu per satu kekuranganku.
Aku tidak sempurna.
Aku kadang keras kepala, terlalu emosional, atau terlalu pendiam saat sedang marah.
Aku kadang buat kamu penat dengan sikap aku yang susah dijangka.
Aku bukan orang yang selalu tahu cara memujuk, kadang juga bukan pendengar yang baik.
Tapi itu aku — dengan segala kekurangan yang ada.
Tapi hubungan ini bukan soal siapa salah, siapa betul.
Bukan tentang menang perdebatan, tapi tentang bagaimana kita boleh saling melengkapi.
Aku punya kekurangan, dan kamu juga.
Tapi kalau kita mahu saling menerima, kita tak perlukan kesempurnaan — kita hanya perlukan kesetiaan.
Setia, bukan hanya masa senang, tapi juga saat kita berbeza pendapat.
Setia, bukan hanya bila semua indah, tapi saat hati diuji.
Kerana dalam hubungan yang sebenar, kita bukan cari siapa yang paling benar —
kita cari siapa yang paling sanggup bertahan dan saling menerima.
Kalau kamu mampu bertahan walau sudah tahu semua kekuranganku,
kalau kamu masih pilih tinggal walau aku bukan seperti yang kamu harap —
itulah erti cinta yang saling melengkapi.
Semakin kamu kenal aku, semakin kamu tahu siapa aku sebenarnya.
Bukan yang selalu tersenyum di depan orang, tapi yang kadang menangis dalam diam.
Bukan yang selalu kuat, tapi yang juga perlukan bahu untuk bersandar.
Dan di saat kamu mula melihat semua sisi aku — baik dan buruk — itulah saat sebenar kamu boleh buat pilihan:
Untuk terus menerima dan menjadi pelengkap, atau pergi kerana aku bukan yang sempurna.
Aku tak perlukan seseorang yang hanya hadir ketika aku di puncak.
Aku perlukan seseorang yang sudi berada di sisi saat aku jatuh, saat aku buat silap, dan saat aku perlukan pelukan yang menenangkan.
Aku tak minta kamu sempurna.
Aku cuma minta kamu jadi pelengkap hidupku.
Seseorang yang melengkapi kekuranganku dengan kelebihanmu.
Yang tidak cepat menilai, tapi cuba memahami.
Aku tak janji jadi yang sempurna.
Tapi aku janji, kalau kamu jadi pelengkap hidupku,
aku akan belajar jadi seseorang yang lebih baik, bukan untuk dunia — tapi untuk kita.
1 Ulasan