Ticker

6/recent/ticker-posts

Kisah Tauladan : Kerana Musibah Cinta Temui Cinta SejatiNya



Assalamualikum

Sampai kita di penghulu segala hari , jom kita selawat ke atas nabi muhammad saw. Seperti biasa hari nie acik nak kongsi sebuah kisah yang memberikan pengajaran. Cinta itu bukan selalunya ada pada kekayaan, bukan juga ada pada kecantikkan, bukan ada saat kesedihan dan kegembiraan saje tapi ada pada waktu yang terus menemani cinta untuk temui cinta sejati .

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada CINTA,KEKAYAAN, KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN dan sebagainya. Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan saling melengkapi. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencuba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki CINTA. Tak lama CINTA melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu.

"KEKAYAAN!KEKAYAAN! Tolong aku!" teriak CINTA.

Lalu apa jawab KEKAYAAN,"Aduh! Maaf,CINTA!" kata KEKAYAAN.

"Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagi pula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."

Lalu KEKAYAAN cepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan CINTA tenggelam. CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan perahunya.

 "KEGEMBIRAAN! Tolong aku!", teriak CINTA.

Namun apa yang terjadi,KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tuli tak mendengar teriakan CINTA. Air makin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik. Tak lama lewatlah KECANTIKAN.

"KECANTIKAN! Bawalah aku bersamamu!", teriak CINTA.

Lalu apa jawab KECANTIKAN, "Wah, CINTA, kamu basah dan kotor.Aku tak bisa membawamu ikut.Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini." sahut KECANTIKAN.

CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak- isak. Apa kesalahanku, mengapa semua orang melupakan aku. Saat itu lewatlah KESEDIHAN. Lalu CINTA memelas,

"Oh, KESEDIHAN, bawalah aku bersamamu", kata CINTA.

Lalu apa kata KESEDIHAN, "Maaf, CINTA. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja...", kata KESEDIHAN sambil terus mengayuh perahunya.

CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. CINTA terus berharap kalau dirinya dapat diselamatlkan. Lalu ia berdoa kepadaTuhannya, “oh tuhan tolonglah aku, apa jadinya dunia tanpa aku, tanpa CINTA?

Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, "CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!" CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua reyot berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya. Lalu Cepat-cepat CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah CINTA sedar, bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu. CINTA segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu. "Oh, orang tua tadi? Dia adalah "WAKTU", kata orang itu. Lalu CINTA bertanya "Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku", tanya CINTA heran. "Sebab", kata orang itu, "hanya WAKTU lah yang tahu berapa nilainya harga sebuah CINTA itu......" 

Pengajaran yang kita dapatkan hari ini pertama sekali cintailah Yang selalu akan mecintaimu iaitu Allah.

CINTA KEPADA ALLAH CINTA RASUL CINTA IBU BAPA CINTA KEPADA UMMAH CINTA KEPADA KECEMERLANGAN
MARI..KITA SEMUA... CINTA LIMA PERKARA..



Catat Ulasan

22 Ulasan

Tanpa Nama berkata…
wah...terbaik lah cerita yang acik kongsikan ni..cerita ini sangat menyentuh hati dan penuh pengajaran..jom baca entri kathy ni http://resipidarihati.blogspot.com/2013/05/5-blogger-terbaik-pilihan-kathy-januari.html
miss yatie berkata…
eemmm...waktu yg tahu segalanya, waktu juga yg menghargai sesuatu, cerita yg memang memotivasikan diri , terima kasih acik
Kak iman berkata…
acik!..acik ada x tengok dalam utube seorg mujahid dan mujahidah bertemu dimedan perang dan berkahwin?nice tau cik
BinMuhammad berkata…
Waktu untuk kita bercinta...

Waktu tidak sesekali menunggu cintanya. Waktu yang berlalu tidak akan kembali menemui cintanya. Waktu yang mendatang pula belum tentu bertemu cintanya.

Maka...sekarang juga waktu untuk bercinta! Jgn sampai menyesal di kemudian hari... Cintailah 5 perkara itu :)

p/s: Salam Acik, Slmt bercuti dan selamat mengundi.
Tanpa Nama berkata…
dalam makna n3 ini untuk dipikir2kan!
Mizz Aiza berkata…
tersentuh hati membacanya.. betul tu, hanya waktu yang tahu berapa nilainya harga sebuah cinta itu..
Adilah Asari berkata…
"hanya WAKTU lah yang tahu berapa nilainya harga sebuah CINTA itu"
setelah cinta pergi baru kita akan tersedar bahawa bermaknanya cinta kita dahulu..
Unknown berkata…
hehehe nasib baik ada Waktu nak selamatkan Cinta...
Nur Nainis berkata…
Cintailah Allah sokmo..sebab Allah sokmo sayang kita, hambanya. ^___^
Unknown berkata…
Bestnya citer ni Acik..xpernah baca sebelum ni..terlopong sy baca.. kisah yang menarik utk dijadikan tauladan..
Akupenghibur.com berkata…
sama sama KY .. semoga ada sedikit pengajaran
Akupenghibur.com berkata…
ermm x tengok lagi ..ada linknye ??
Akupenghibur.com berkata…
wslm ..selamat mengundi juga ..waktu mengubah segalanya
Akupenghibur.com berkata…
betul tu ..waktu akan bersama kita .. dan hanya waktu memahami kita
Akupenghibur.com berkata…
itulah kalau tak kesian cinta.. cinta tak kesampaian :)
Akupenghibur.com berkata…
:) betul tu ..cintai ALLAH selamanya
Akupenghibur.com berkata…
yeke ..semoga ada sedikit pedoman :)
Unknown berkata…
salam jumaat bro......
cinta dan waktu... hanya masa bisa menentukannya.....
cillasmartcorp berkata…
Klo weekend gini kayaknya banyak cinta yang akan hadir hehehe...salam kenal n sukses selalu bro..
Unknown berkata…
seronok baca entri sebegini, tenangkan sedikit resah tengah hari hehe